Si Kakam lama termenung dalam kesunyian. Si embing mulai tak
sabaran, ia menghampiri Kakam. Tetapi, tiba-tiba Kakam meneruskan
pembicaraannya.
“Raja Agung menyadari bahwa kerajaan lama-lama bakal
dipenuhi oleh banyak kambing. Ia harus mempunyai sebuah rencana supaya tidak
terlalu banyak kambing yang memasuki kawasan Wesagung. Akhirnya, kejadian
tersebut terjadi di sana.”
Kakam menghentikan penjelasannya sambil menarik nafas
panjang. Ia menunduk dan mengembik perlahan, sementara Embing hanya bisa
menunggu Kakam melanjutkan kisahnya…..
* Wesagung, sekitar 450 tahun dari waktu Kakam dan Embing
tiba di sana.
Cerita bermula pada saat Raja Agung, raja pertama kerajaan Wesagung
mengadakan musyawarah bersama para petinggi kerajaan. Para petinggi yang hadir
pada waktu itu diantaranya adalah Mahapatih kerajaan- ia bernama Bandot,
Penasihat pribadi raja- bernama Item, Pengawal setia raja- bernama Balada,
Kepala pasukan Kerajaan- bernama Pandanan, Kepala pasukan kota raja- bernama
Gusta, para sesepuh kambing dan tetua adat kerajaan Wesagung. Mereka semua
membicarakan kelangsungan hidup bagi kerajaan kambing terbesar di Jawa itu.
“Bagaimana semuanya, apakah ada saran atau usul terhadap
banyaknya warga daerah lain yang ingin bergabung ke Wesagung ini?” Raja Agung
memulai musyawarah tersebut.
“Begini Kanjeng Gusti Raja Agung,” Mahapatih kerajaan angkat
bicara sambil menghormat ke Raja Agung. “Kita semua tahu, bahwa kerajaan
Wesagung akhir-akhir ini mulai sesak oleh banyaknya warga daerah lain yang
ingin menjadi rakyat Wesagung. Tapi kita harus bisa memanfaatkan mereka dengan
sebaik-baiknya, Gusti.” Bandot menghentikan kata-katanya untuk melihat reaksi
Raja Agung.
“Hmm, apa maksudmu Mahapatih, katakan dengan lebih jelas.”
Perintah Raja Agung.
“Begini Kanjeng Gusti. Akhir-akhir ini, saya mulai melihat
pergerakan mencurigakan dari kerajaan tetangga. Alangkah bagusnya, kalau kita
memanfaatkan warga-warga ini untuk menjadi mata-mata bagi kerajaan tetangga,
Gusti. Atau, kita bisa menjadikan mereka sebagai bala tentara cadangan untuk
berjaga-jaga terhadap segala kemungkinan.” Bandot kembali menghentikan
penjelasannya. Ia menunggu reaksi Raja Agung.
“Hmm, apakah berita itu benar Mahapatih?” Raja Agung
meragukan ucapan Bandot. Sang Mahapatihpun berniat kembali angkat bicara,
tetapi Pandanan-Kepala pasukan kerajaan sudah berbicara duluan.
“Maaf Mahapatih, saya potong sebentar. Saya hanya ingin
melaporkan kepada Kanjeng Gusti Raja Agung bahwa apa yang dibicarakan Mahapatih
benar adanya. Bahwa mulai ada pergerakan mencurigakan dari kerajaan tetangga,
seperti sebuah kegiatan untuk melancarkan serangan ke kerajaan kita, Kanjeng
Gusti.” Pandanan berhenti berkata sambil memberi penghormatan ke Raja.
Merahlah muka sang Raja mendengar penjelasan kepala pasukan
kerajaan. Sebenarnya ia sungkan mempercayai penjelasan tersebut. Tetapi jika
yang berbicara adalah pandanan ia mulai sedikit percaya kalau apa yang
disampaikan merupakan sebuah kebenaran yang harus diperhatikan.
“Siapa lagi yang ingin memberi laporan?” Tanya sang Raja. Yang
lain serentak mulai membungkuk dan berharap diberi izin bicara duluan. “Baiklah,
Gusta apa yang bisa kamu sampaikan.” Raja Agung menunjuk ke arah Gusta- kepala
pasukan kota raja.
Gusta membungkuk dalam dan mulai menerangkan keadaan kota
raja selama sebulan ini. Mulai banyak cerita-cerita miring terhadap warga
pendatang, dan pada dasarnya warga asli Wesagung tidak menyukai kedatangan para
pendatang tersebut. Bahkan ada selentingan isu yang menyatakan bahwa akan
diadakan pemusnahan para warga pendatang tersebut. Dan ini yang mulai membuat
keadaan kota raja dalam keadaan gawat. Gusta juga menceritakan, sebagian
pasukannya masih berjaga-jaga terhadap segala kemungkinan yang ada.
Raja Agung menggosok dagunya yang kasar. Banyak sekali
perkembangan buruk yang terjadi selama warga pendatang mulai memasuki Wesagung,
khususnya kota raja. Raja Agung menarik nafas panjang. Apa yang harus ia
lakukan untuk mengatasi permasalahan tersebut? Lalu laporan apalagi yang akan
diterima Raja Agung dari para petinggi kerajaan? Saksikan selengkapnya di
episode mendatang.
(Bersambung Ke episode Ke 3)
(Jangan lupa cantumkan link/alamat web cerita ini jika
pembaca sekalian ingin mencopypaste. Terima kasih ^^)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar